The New World Expedition: Part I

“NASA REPORT: Humankind has received a signal sent by an unknown source 10 million miles away from Earth.”

12 Februari 2024, dunia dihebohkan laporan ini. Setelah secara konsisten mengirimkan pesan ke luar angkasa, berharap menemukan balasan dari kehidupan selain manusia, NASA menerima sebuah sinyal balasan. Walau pesannya tidak bisa diuraikan oleh ahli bahasa luar NASA, kejadian ini mereka anggap sebagai sebuah kemajuan signifikan dalam bidang perantariksaan.

Banyak perdebatan muncul dari laporan ini. Ada yang menganggap fenomena ini disebabkan gangguan perangkat milik NASA, ada yang berasumsi sinyal ini berasal dari sampah satelit yang dibiarkan terlalu lama mengambang di angkasa, ada yang menganggap ini adalah harapan untuk menemukan peradabaan maju selain umat manusia, atau ada juga beberapa orang (seperti yang sudah bisa diperkirakan) menganggap itu bukti keberadaan Tuhan.

Selama berbulan-bulan surat kabar dipenuhi perdebatan tentang kebenaran di balik sinyal ini. Beberapa kelompok agama baru terlahir dari agama-agama yang sudah ada. Mereka membuat ritus-ritus untuk menangkal malapetaka besar, karena ini adalah tanda Tuhan sudah bosan melihat tingkah manusia.

Langkah yang lebih ilmiah dilakukan oleh NASA, negara-negara tetangga, dan bahkan konglomerat yang tak tahu mau diapakan lagi uang mereka. Tujuannya sudah jelas, NASA ingin mencari kebenaran atas nama ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat manusia karena bumi makin tak ramah untuk dihuni. Sedangkan para orang kaya punya motif mereka tersendiri: planet baru sama dengan sumber uang baru untuk dikeruk.

Satu per satu pesawat luar angkasa diterbangkan. Mereka berlomba-lomba menjadi orang pertama yang menemukan kebenaran di balik sinyal itu. Dari ratusan ekspedisi luar angkasa yang berangkat, satu kelompok dianggap punya keberuntungan paling besar di antara semua: New World Expedition.